JAKARTA - Pengertian omset merujuk pada aspek penting dalam dunia bisnis yang terkait langsung dengan pendapatan atau keuntungan.
Omset sering menjadi acuan atau ukuran untuk menilai sejauh mana kesuksesan yang dicapai oleh suatu bisnis.
Bagi mereka yang terlibat dalam perhitungan bisnis, mungkin sudah memahami bahwa pendapatan dapat dibagi menjadi dua kategori: pendapatan kotor dan pendapatan bersih.
Omset mengacu pada pendapatan kotor, yaitu pendapatan yang belum dipotong oleh biaya atau beban bisnis.
Secara sederhana, omset adalah jumlah pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk atau barang tanpa ada pengurangan biaya.
Pada dasarnya, pengertian omset ini menjadi salah satu tolok ukur utama dalam menentukan keberhasilan finansial bisnis.
Pengertian Omset
Pengertian omset merujuk pada total uang yang diterima dari penjualan barang atau produk dalam bisnis selama periode tertentu, yang bisa berupa hari, bulan, atau tahun.
Pendapatan ini dihitung sebelum dikurangi oleh berbagai biaya operasional yang timbul, seperti sewa gedung, gaji karyawan, biaya listrik, pemasaran, dan lainnya. Oleh karena itu, omset dikenal juga sebagai pendapatan kotor.
Banyak pengusaha yang berusaha meningkatkan omset mereka, karena semakin tinggi omset, diharapkan keuntungan juga ikut meningkat.
Namun, omset yang besar belum tentu menjamin laba, karena bisa saja arus kas keluar lebih besar dari pemasukan. Hal ini terlihat dalam laporan laba rugi yang menyajikan informasi keuangan bisnis secara detail.
Omset sering dianggap sebagai indikator keberhasilan atau keuntungan dalam bisnis, namun ini tidak sepenuhnya tepat.
Penghitungan omset tidak memberikan gambaran pasti tentang pendapatan bersih yang sebenarnya dihasilkan oleh bisnis. Berikut beberapa definisi omset dari berbagai sumber:
-Chaniago: Omset penjualan adalah jumlah pendapatan yang diperoleh dari penjualan barang atau jasa dalam periode tertentu.
-Businessdictionary: Omset adalah total pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk perusahaan dalam periode tertentu tanpa pengurangan biaya. Omset juga dikenal sebagai pendapatan kotor.
-Investopedia: Omset, atau revenue, mengacu pada pendapatan yang diperoleh dari operasi bisnis normal, termasuk diskon dan pengurangan barang yang dikembalikan.
Manfaat Mengetahui Jumlah Omset yang Diperoleh
Sebagai pemilik usaha, penting untuk mengetahui berapa omset yang dihasilkan dalam periode tertentu. Ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dengan memahami jumlah omset tersebut, di antaranya:
Menilai kualitas dan produktivitas bisnis
Jika omset yang diperoleh tinggi, hal ini menunjukkan bahwa bisnis yang dijalankan berada pada jalur yang baik dalam hal kualitas dan produktivitas.
Sebaliknya, omset yang rendah bisa menandakan adanya masalah dengan kualitas produk atau layanan yang ditawarkan.
Menyesuaikan pengeluaran bisnis
Dengan omset yang tinggi, bisnis masih memiliki ruang untuk melakukan pengeluaran tambahan selain biaya operasional dan beban lainnya.
Namun, jika omset rendah, pemilik usaha perlu lebih hati-hati dalam mengelola pengeluaran agar tetap mendapatkan keuntungan.
Membantu dalam menyusun laporan laba rugi
Untuk mengetahui secara tepat berapa omset yang diperoleh, pemilik usaha perlu membuat laporan laba rugi yang terperinci. Pencatatan yang baik akan menghasilkan perhitungan yang akurat terkait omset dan keuangan bisnis.
Tujuan utama omset adalah untuk menilai kemampuan bisnis dalam menjual produk atau layanan dalam periode tertentu.
Dengan memahami omset, pemilik bisnis bisa merencanakan langkah-langkah untuk meningkatkan hasil di masa depan.
Selain itu, omset juga digunakan untuk menilai skala bisnis, apakah termasuk dalam kategori usaha kecil atau besar, berdasarkan total penjualannya.
Untuk mengetahui omset secara akurat, pemilik usaha perlu memahami cara menghitung omset penjualan dengan tepat.
Perbedaan Omset dan Profit
Jika omset dianggap sebagai pendapatan kotor, maka profit merujuk pada pendapatan bersih. Artinya, profit adalah omset yang telah dikurangi dengan berbagai beban, biaya, dan utang yang harus dibayar.
Karena sudah bersih, profit juga sering disebut sebagai laba bersih atau neto. Seringkali, orang menganggap omset dan profit itu sama, padahal keduanya jelas berbeda.
Profit adalah ukuran yang lebih tepat untuk menilai apakah sebuah bisnis menguntungkan.
Angka profit yang tinggi menunjukkan bahwa bisnis tersebut berhasil memenuhi harapan konsumen. Tujuan profit sendiri berbeda dengan omset, antara lain:
Sebagai cadangan dana perusahaan untuk investasi, pengembangan, dan dana darurat.
Sebagai sumber dana untuk membayar utang perusahaan.
Sebagai dana untuk membiayai operasional dan pembelian bahan baku.
Tips Meningkatkan Omset
Dalam dunia bisnis, seringkali ada anggapan bahwa semakin tinggi omset, semakin besar keuntungan yang akan didapatkan.
Namun, untuk meningkatkan omset tidaklah semudah itu. Ada beberapa langkah yang dapat diterapkan untuk mendongkrak omset bisnis, di antaranya:
Fokus pada kualitas dan inovasi produk
Kualitas produk adalah kunci utama dalam meningkatkan penjualan. Produk yang berkualitas dan penuh inovasi akan menarik minat konsumen.
Inovasi berperan penting agar bisnis tetap kompetitif, menciptakan produk baru dengan metode atau desain yang lebih baik, serta memenuhi kebutuhan pasar.
Memberikan pelayanan terbaik
Memberikan kesan positif pada konsumen sangat penting agar mereka kembali membeli produk yang ditawarkan.
Keinginan konsumen untuk mendapatkan pelayanan yang memuaskan akan mendorong mereka untuk terus bertransaksi dengan bisnis kamu.
Mengadakan promosi eksklusif
Meningkatkan omset dapat dilakukan dengan mengadakan promosi, seperti paket bundling atau diskon pada momen-momen tertentu.
Promosi ini mendorong konsumen untuk membeli lebih banyak produk sekaligus, meningkatkan volume penjualan.
Memperluas pasar
Perluasan pasar bisa dilakukan dengan membuka cabang baru atau merambah dunia digital.
Memanfaatkan media sosial dan marketplace untuk menjangkau lebih banyak konsumen secara online bisa memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan omset.
Mengembangkan strategi penjualan komprehensif
Penting untuk memiliki strategi penjualan yang jelas dan efektif, sehingga tidak hanya omset yang meningkat, tetapi juga kemampuan bisnis dalam bersaing di pasar.
Mengoptimalkan sumber daya
Menempatkan tim pada tugas-tugas yang memberikan return terbaik akan meningkatkan produktivitas dan mendongkrak omset.
Meningkatkan kualitas leads
Memberikan leads berkualitas tinggi kepada tim penjualan akan mempercepat proses akuisisi pelanggan baru.
Melakukan pelatihan penjualan efektif
Investasi dalam pelatihan untuk meningkatkan keterampilan tim penjualan sangat penting agar mereka bisa memahami produk dan menyesuaikan dengan permintaan pasar yang terus berkembang.
Membagikan proses penjualan terbaik
Mengidentifikasi metode penjualan yang paling efektif dan membagikan informasi tersebut kepada seluruh tim penjualan akan membantu meningkatkan kinerja secara keseluruhan.
Menggunakan teknik penjualan yang lebih efektif
Menganalisis masalah atau hambatan yang dihadapi oleh tim penjualan dan mencari solusi untuk mengatasinya akan membuat proses penjualan lebih efektif, mendorong peningkatan omset.
Berkolaborasi dengan pihak lain
Kolaborasi dengan mitra atau perusahaan lain dapat memperluas jangkauan pasar, mengurangi risiko, dan membuat produk lebih relevan bagi konsumen.
Integrasi penjualan multichannel
Menyelaraskan penjualan melalui berbagai platform seperti marketplace, media sosial, dan website akan meningkatkan efisiensi dan membantu memperbesar omset.
Rumus Cara Perhitungan Omset
Omset adalah total pendapatan yang diperoleh sebelum dikurangi dengan biaya dan beban yang harus dibayar.
Oleh karena itu, rumus perhitungan omset cukup sederhana, yaitu dengan mengalikan jumlah produk yang terjual dengan harga jual per unit produk tersebut.
Omset = Jumlah Produk x Harga Jual
Contoh perhitungan omset secara mudah dapat dilihat pada Toko Aneka Jaya, yang menjual produk kerajinan kulit.
Di bulan Januari 2022, mereka berhasil menjual 100 pasang sepatu kulit, dengan harga jual per pasang sepatu sebesar Rp. 300.000. Maka, cara menghitung omset Toko Aneka Jaya adalah sebagai berikut:
Jumlah produk x harga jual
100 x 300.000 = 30.000.000
Dengan demikian, omset Toko Aneka Jaya di bulan Januari 2022 adalah Rp. 30.000.000.
Metode perhitungan omset ini adalah cara standar untuk mengetahui pendapatan kotor yang diperoleh pebisnis dalam periode tertentu.
Cara Menghitung Persentase Omset
Untuk menghitung persentase omset, pebisnis sering kali membandingkan pendapatan kotor antara dua periode yang berbeda. Berikut adalah contoh cara perhitungannya:
Toko Alya Frozen Food menjual 150 pak nugget ayam pada bulan November 2021. Di bulan Desember 2021, jumlah penjualan meningkat menjadi 200 pak. Harga per pak nugget adalah Rp. 25.000.
Untuk menghitung persentase kenaikan omset, rumus yang digunakan adalah:
Persentase = (Akhir – Awal) / Awal x 100%
Di mana:
-Awal adalah penjualan bulan November, yaitu 150 pak
-Akhir adalah penjualan bulan Desember, yaitu 200 pak
Perhitungannya adalah sebagai berikut:
(200 – 150) / 150 x 100%
= 50 / 150 x 100%
= 0,33 x 100%
= 33,33%
Jadi, kenaikan omset Toko Alya Frozen Food antara bulan November dan Desember adalah sebesar 33,33%.
Cara Menghitung Omset Penjualan per Tahun
Omset merupakan pendapatan kotor yang belum termasuk biaya lainnya. Meskipun begitu, cara menghitung omset penjualan tahunan cukup sederhana, meskipun tidak memberikan gambaran langsung tentang keuntungan yang diperoleh.
Berikut adalah rumus untuk menghitung omset penjualan per tahun:
Omset = Jumlah Produk x Harga Jual x 12 bulan
Contoh: Sebuah UMKM yang menjual souvenir dapat menjual 250 buah gantungan kunci setiap bulan, dengan harga Rp. 10.000 per buah.
Omset yang didapat dalam setahun dihitung sebagai berikut: Omset = 250 x 10.000 x 12 = 250.000 x 12 = Rp30.000.000
Dengan cara ini, UMKM tersebut diperkirakan akan memperoleh omset sebesar Rp30.000.000 selama satu tahun penjualan.
Secara umum, cara menghitung omset per bulan perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum menghitung omset penjualan dalam setahun.
Sebagai penutup, pengertian omset merujuk pada total pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk atau layanan sebelum dikurangi biaya dan pengeluaran lainnya.