JAKARTA – Musim penghujan yang masih berlangsung kembali membawa dampak serius bagi masyarakat yang tinggal di daerah aliran Sungai Bengawan Solo. Salah satu wilayah yang mengalami dampak cukup signifikan adalah Desa Kebomelati, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Akibat luapan sungai, puluhan kepala keluarga (KK) di desa tersebut terpaksa menghentikan aktivitas harian mereka, terutama para petani yang menjadi tulang punggung ekonomi desa.
Sebagai respons cepat terhadap bencana yang terjadi, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG melalui unit operasionalnya di Pabrik Tuban menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa paket sembako kepada warga terdampak banjir pada Selasa, 27 Mei 2025. Bantuan ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau yang lebih dikenal sebagai CSR (Corporate Social Responsibility) perusahaan, yang senantiasa hadir dalam situasi darurat untuk mendukung kesejahteraan masyarakat sekitar wilayah operasionalnya. “Kami turut prihatin atas musibah banjir yang menimpa warga Desa Kebomelati. Bantuan ini adalah bentuk solidaritas kami untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak,” ungkap Dharma Sunyata, Senior Manager of Unit Corporate Communication SIG Pabrik Tuban, saat menyerahkan bantuan secara simbolis.
Bantuan yang disalurkan mencakup kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, mie instan, gula, dan kebutuhan penting lainnya yang sangat dibutuhkan masyarakat dalam kondisi darurat. Sebanyak 85 kepala keluarga menerima bantuan ini secara langsung, dengan harapan dapat membantu memenuhi kebutuhan dasar mereka selama masa pemulihan dari bencana banjir.
Lebih lanjut, Dharma menegaskan bahwa keberadaan SIG tidak hanya berfungsi sebagai entitas bisnis semata, tetapi juga sebagai mitra sosial masyarakat yang aktif memberikan kontribusi dalam penanggulangan bencana maupun pengembangan komunitas. “Kami berkomitmen agar keberadaan perusahaan semen milik negara ini dapat benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat sekitar, khususnya saat mereka menghadapi situasi sulit seperti sekarang ini,” imbuhnya.
Aktivitas Warga Lumpuh, Petani Tak Bisa Bekerja
Banjir yang melanda Desa Kebomelati bukan sekadar menggenangi rumah-rumah warga, tetapi juga membawa dampak serius terhadap sektor pertanian yang menjadi sumber utama mata pencaharian masyarakat setempat. Genangan air merusak lahan pertanian yang selama ini menjadi penopang ekonomi keluarga. Banyak petani yang mengaku tidak bisa menggarap sawah atau ladang mereka karena tergenang banjir hingga beberapa hari. “Bantuan paket sembako ini sangat berarti bagi 85 KK warga kami yang terdampak banjir,” ujar Moenidjan, Kepala Desa Kebomelati, dalam sambutannya saat penyaluran bantuan dilakukan di balai desa.
Didampingi oleh Camat Plumpang, Saefiyudin, Moenidjan mengungkapkan apresiasinya kepada SIG yang telah bergerak cepat dan peduli terhadap kondisi masyarakat desa. Ia menyebut bahwa bantuan tersebut sangat membantu, terutama di saat warga kesulitan memenuhi kebutuhan pokok karena tidak bisa bekerja. “Kami sangat terbantu dengan adanya bantuan ini, terlebih saat warga kami tidak bisa bekerja dan penghasilan mereka benar-benar terganggu akibat banjir,” tuturnya.
Moenidjan juga mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan berharap agar wilayah hulu Bengawan Solo tidak kembali diguyur hujan deras yang dapat menyebabkan banjir susulan. “Mari kita sama-sama berdoa agar di bagian hulu tidak terjadi hujan lebat yang bisa menyebabkan banjir susulan,” harapnya penuh kekhawatiran.
BPBD Tuban Apresiasi Sinergi SIG dan Pemerintah Daerah
Kegiatan penyaluran bantuan dari SIG ini juga mendapat sambutan dan apresiasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban. Kepala Pelaksana BPBD, Sudarmaji, menyampaikan bahwa sinergi antara pihak swasta dan pemerintah sangat penting dalam penanganan bencana alam yang sifatnya mendadak dan masif. “Pak Camat dan Pak Kades telah melakukan penyisiran dan pendataan dengan baik. Sehingga, kami pastikan sembako ini tepat sasaran dan diterima oleh warga yang benar-benar membutuhkan,” tegasnya.
Menurut Sudarmaji, peran aktif perusahaan-perusahaan besar seperti SIG sangat dibutuhkan untuk mempercepat proses pemulihan pascabencana. Dengan kontribusi nyata dari pihak swasta, beban yang ditanggung pemerintah daerah dapat terbagi, dan penanganan bisa dilakukan lebih cepat serta efisien.
Ia juga mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan bencana susulan, mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi dalam beberapa pekan ke depan. Pemerintah daerah, kata Sudarmaji, terus memantau perkembangan cuaca dan kondisi Sungai Bengawan Solo secara intensif untuk mengantisipasi risiko banjir lanjutan.
SIG Tegaskan Komitmen Sosial Jangka Panjang
SIG sebagai perusahaan milik negara yang bergerak di sektor industri semen memiliki tanggung jawab besar terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar wilayah operasionalnya. Program CSR seperti ini tidak hanya hadir dalam kondisi darurat, tetapi juga secara konsisten dilakukan dalam berbagai bentuk, mulai dari pendidikan, kesehatan, lingkungan, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Penyaluran bantuan sembako untuk korban banjir di Desa Kebomelati menjadi salah satu bentuk nyata dari komitmen SIG terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. “Kami ingin terus menjadi perusahaan yang tidak hanya kuat secara bisnis, tetapi juga kuat dalam memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sosial sekitar kami,” ujar Dharma Sunyata menegaskan.
Banjir yang melanda Plumpang menjadi pengingat pentingnya kolaborasi antara semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat dalam menghadapi bencana alam yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim.
SIG menunjukkan bahwa peran dunia usaha sangat krusial, tidak hanya dalam pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi juga dalam menjawab tantangan sosial yang dihadapi masyarakat.
Dengan langkah cepat dan kepedulian tinggi, SIG Pabrik Tuban telah memberikan contoh bagaimana korporasi dapat memainkan peran strategis dalam merespons bencana. Bantuan sembako yang disalurkan tidak hanya meringankan beban para korban banjir, tetapi juga memperkuat solidaritas sosial antara perusahaan dan masyarakat.
Dukungan semacam ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi pelaku usaha lainnya untuk tidak abai terhadap isu-isu kemanusiaan yang terjadi di lingkungan sekitar mereka. Dalam setiap ujian bencana, sinergi dan kepedulian adalah kunci untuk bangkit dan pulih bersama.