JAKARTA - Biaya bedah urologi sering kali menjadi pertanyaan banyak orang yang mempertimbangkan untuk menjalani prosedur ini, yang melibatkan saluran kemih dan dapat dilakukan oleh pria maupun wanita.
Jadi, berapa tarif bedah urologi yang perlu dipersiapkan? Harga untuk bedah urologi bisa sangat bervariasi antar rumah sakit, bahkan ada yang bisa mencapai Rp20 juta untuk satu kali tindakan.
Meskipun demikian, kamu tidak perlu khawatir karena umumnya biaya untuk prosedur ini dapat ditanggung oleh asuransi kesehatan.
Dengan begitu, penting untuk mencari informasi lebih lanjut mengenai biaya bedah urologi agar kamu bisa merencanakan dengan lebih baik.
Estimasi Biaya Bedah Urologi
Biaya bedah urologi bervariasi tergantung rumah sakit atau dokter yang menangani prosedur tersebut.
Berikut adalah beberapa perkiraan tarif bedah urologi yang dapat membantumu membuat estimasi biaya: Untuk rumah sakit, tarif bedah urologi di berbagai lokasi antara lain sebagai berikut:
-RS EMC Sentul Bogor (Bogor): mulai dari Rp2.255.000
-Siloam Hospitals Asri (Jakarta): mulai dari Rp5.618.000
-RSU Bunda Jakarta (Jakarta): mulai dari Rp21.886.000
-RS Murni Teguh Sudirman (Jakarta): mulai dari Rp3.478.750
-RS Islam Karawang (Karawang): mulai dari Rp1.129.000
-RS Hermina Pandanaran (Semarang): mulai dari Rp11.492.000
Selain itu, biaya konsultasi dengan dokter spesialis urologi juga perlu diperhatikan. Berikut estimasi tarif konsultasi dokter:
-dr. Nouval Shahab, Sp.U, Ph.D (Jakarta): Rp500.000 di MRCCC Siloam Hospitals Semanggi
-dr. Taufik Rakhman Taher, Sp.U (Jakarta): Rp265.000 di Siloam Hospitals Asri
-dr. Bobby Hery Yudhanto, Sp.U (Surabaya): Rp185.000 di Rumah Sakit Manyar Medical Centre
Sementara itu, pemeriksaan USG urologi, yang terpisah dari biaya bedah atau konsultasi, memiliki tarif yang berbeda:
-Rumah Sakit Siloam Bogor: mulai dari Rp220.000
-Rumah Sakit Mayapada Kuningan: mulai dari Rp135.000
Secara umum, biaya konsultasi dokter spesialis urologi berkisar antara Rp200.000 hingga Rp600.000, sedangkan tarif bedah urologi bisa mulai dari Rp2 juta hingga Rp20 juta, tergantung pada jenis dan kompleksitas prosedur.
Sebaiknya, untuk mengurangi beban biaya, pertimbangkan menggunakan asuransi kesehatan agar biaya pengobatan lebih terjangkau.
Apa Saja Fokus Dokter Spesialis Urologi?
Urologi adalah cabang ilmu medis yang berfokus pada penanganan masalah yang berkaitan dengan saluran kemih dan sistem reproduksi.
Selain itu, urologi juga mencakup penanganan keluhan terkait kesuburan, kanker pada saluran kemih, ginjal, serta gangguan pada sistem saraf yang ada di kandung kemih atau organ reproduksi.
Spesialisasi ini tidak hanya menangani masalah pada saluran kemih dan reproduksi pada orang dewasa, baik pria maupun wanita, tetapi juga mencakup gangguan serupa yang dapat dialami oleh anak-anak.
Beberapa masalah kesehatan yang ditangani oleh ahli urologi antara lain:
-Gangguan pada ginjal
-Sistokel (turunnya kandung kemih ke vagina)
-Varikokel (pembesaran pembuluh darah di skrotum)
-Batu ginjal yang parah
-Infeksi saluran kemih atau kandung kemih
-Pembesaran prostat
-Prostatitis (peradangan prostat)
-Inkontinensi urin (kesulitan menahan air seni)
-Kista interstitial (sindrom nyeri kandung kemih)
-Masalah kesuburan
-Kandung kemih yang terlalu aktif
-Disfungsi ereksi
Kanker pada kandung kemih, ginjal, testis, prostat, adrenal, dan penis
Selain itu, dokter spesialis urologi juga berperan dalam menangani gangguan pada anak-anak, seperti masalah pada struktur saluran kandung kemih, kebiasaan ngompol (bed-wetting), serta kriptorkidisme, yaitu kondisi di mana testis tidak turun ke dalam kantungnya.
Bedah Urologi
Jika kondisi medis pasien cukup serius, maka pembedahan atau operasi mungkin diperlukan untuk membantu proses penyembuhan. Keputusan mengenai urgensi tindakan bedah bergantung pada diagnosis yang diberikan oleh dokter spesialis urologi.
Namun, penting untuk diingat bahwa operasi dilakukan demi kesembuhan pasien. Jika operasi atau tindakan bedah disarankan, pasien dan keluarganya memiliki kesempatan untuk berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter yang menangani.
Berikut beberapa tindakan bedah yang dapat dilakukan oleh dokter spesialis urologi:
-Transplantasi ginjal
-Pengangkatan kelenjar prostat (prostatektomi)
-Pengangkatan jaringan prostat yang membesar
-Pemotongan dan pengikatan saluran sperma (vasektomi)
-Pengeluaran batu ginjal (ureteroscopy)
-Penghancuran batu ginjal (extracorporeal shock-wave lithotripsy)
-Perbaikan kerusakan saluran kandung kemih atau reproduksi akibat cedera atau kelainan bentuk
-Biopsi pada ginjal, prostat, atau kandung kemih
-Pengangkatan kandung kemih (kistektomi)
-Pengeluaran benda asing yang menghambat saluran kandung kemih atau reproduksi
-Pemasangan jala untuk menopang saluran kandung kemih.
Prosedur Bedah Urologi
Jika kondisi medis pasien cukup serius, dokter mungkin akan merekomendasikan pembedahan. Namun, sebelum keputusan diambil, pasien akan diajak untuk berdiskusi dalam sesi yang disebut konsultasi bedah urologi.
Sesi ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah operasi adalah pilihan terbaik atau jika masih ada alternatif lainnya. Selama konsultasi, dokter akan menjelaskan secara rinci mengenai keuntungan dan risiko dari tindakan bedah urologi yang akan dilakukan.
Apabila tindakan bedah urologi dianggap sebagai pilihan terakhir, ada beberapa prosedur yang mungkin dijalani oleh pasien dengan masalah urologi:
-Sistoskopi: Prosedur ini melibatkan penggunaan alat untuk meneropong kandung kemih, biasanya dilakukan untuk keperluan diagnostik. Selain itu, prosedur ini juga memungkinkan pemasangan kateter ureter atau double J stent.
-Operasi Kelenjar Prostat dengan Metode TURP: Ini adalah pembedahan endoskopik untuk mengatasi pembesaran prostat. Metode ini bertujuan mengurangi perdarahan, memperpendek waktu rawat inap, dan menurunkan risiko komplikasi.
-Operasi Tumor Kandung Kemih dengan Metode TURB: Pembedahan endoskopik ini digunakan untuk penanganan tumor kandung kemih.
-Lithotripsy: Prosedur ini bertujuan untuk menghancurkan batu kandung kemih tanpa perlu pembedahan terbuka, serta digunakan untuk menghancurkan massa keras seperti batu ginjal atau batu empedu.
-URS (Uretero Reno Scopy): Tindakan ini menggunakan alat ureterorenoskop untuk melihat dan mengobati batu, penyempitan, atau tumor pada ureter (saluran penghubung ginjal dan kandung kemih).
-Uretroskopi-Sachse: Prosedur ini dilakukan untuk mengobati penyempitan saluran kemih bagian bawah atau sumbatan pada uretra.
-Nefroskopi: Prosedur ini digunakan untuk meneropong ginjal dalam rangka mengobati batu ginjal atau tumor.
Bagaimana Proses Bedah Urologi Dilakukan?
Proses bedah urologi tidak dilakukan secara cepat, karena melibatkan beberapa tahapan, termasuk konsultasi yang telah dijelaskan sebelumnya.
Dalam proses diagnosis, dokter spesialis urologi akan menggali keluhan utama atau gejala yang dirasakan pasien. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien.
Setelah itu, dokter mungkin akan merekomendasikan beberapa tes untuk memastikan diagnosis yang akurat, antara lain:
-Tes pencitraan: Seperti Rontgen, urografi, CT scan, MRI, atau USG, yang digunakan untuk memeriksa kondisi saluran kemih.
-Sistoskopi: Prosedur dengan menggunakan alat sistokop untuk memeriksa saluran dan kandung kemih.
-Pemeriksaan laboratorium: Termasuk tes darah lengkap dan tes urine untuk mendeteksi bakteri penyebab infeksi atau zat abnormal dalam urine.
-Tes urodinamik: Untuk mengukur tekanan dan volume di kandung kemih.
-Tes residu urine: Untuk mengetahui volume urine yang tersisa di kandung kemih setelah buang air kecil, serta kecepatan aliran urine saat buang air kecil.
Setelah diagnosis ditegakkan, dokter urologi mungkin akan meresepkan obat atau suplemen untuk membantu pengobatan.
Namun, jika kondisi medis pasien cukup serius, dokter akan merekomendasikan tindakan bedah. Beberapa jenis prosedur bedah yang dapat dilakukan antara lain:
-Sistektomi: Pengangkatan kandung kemih, biasanya untuk mengobati kanker kandung kemih.
-Pungsi kandung kemih: Prosedur untuk mengeluarkan urine atau memasang kateter.
-Prostatektomi: Pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar prostat untuk mengatasi gangguan.
-Reseksi prostat transuretral (TURP) dan transurethral needle ablation (TUNA): Kedua operasi ini digunakan untuk mengurangi jaringan berlebih pada prostat yang membesar.
-Transplantasi ginjal: Penggantian ginjal yang rusak dengan ginjal yang sehat.
-Extracorporeal shock-wave lithotripsy (ESWL): Penggunaan gelombang kejut untuk menghancurkan batu ginjal agar mudah dikeluarkan.
-Ureteroskopi: Prosedur dengan alat khusus untuk mengangkat batu di ginjal dan ureter.
-Biopsi: Pengambilan sampel jaringan dari kandung kemih, ginjal, atau prostat.
-Pembukaan sumbatan pada sistem kandung kemih.
-Perbaikan kerusakan kandung kemih akibat cedera atau kelainan perkembangan.
-Prosedur sling: Untuk mengatasi kebocoran kandung kemih.
-Vasektomi: Kontrasepsi pria yang dilakukan dengan memotong saluran sperma sehingga sperma tidak lagi keluar saat ejakulasi.
Kapan Seseorang Harus Menjalani Bedah Urologi?
Pada dasarnya, keputusan untuk melakukan tindakan bedah urologi bagi pasien ditentukan oleh dokter spesialis urologi yang menangani. Setelah itu, rekomendasi tersebut bisa didiskusikan bersama pasien.
Pasien pun berhak untuk meminta pendapat kedua atau second opinion dari dokter spesialis lain jika merasa perlu.
Namun, ada beberapa kondisi tertentu yang sebaiknya membuatmu segera memeriksakan diri ke dokter spesialis urologi, antara lain:
-Air seni yang berwarna merah muda, merah, atau cokelat, yang bisa menandakan adanya darah dalam urin.
-Nyeri di perut bagian bawah, punggung, atau pinggang yang disertai mual dan muntah.
-Nyeri atau rasa sakit saat buang air kecil.
-Rasa ingin buang air kecil terus-menerus, bahkan setelah baru saja melakukannya.
-Volume urine yang keluar sangat sedikit.
-Kesulitan menahan buang air kecil.
-Benjolan pada testis.
-Masalah dengan disfungsi seksual.
-Kesulitan dalam kesuburan pria atau masalah kemandulan.
Apa yang Harus dan tidak Boleh Dilakukan sebelum, saat, dan setelah Bedah Urologi?
Dokter spesialis urologi yang menangani pasien akan memberikan petunjuk terkait persiapan sebelum, selama, dan setelah prosedur bedah urologi.
Sebelum tindakan dilakukan, penting untuk mencatat secara rinci keluhan dan gejala yang kamu alami. Selain itu, lengkapi juga riwayat kesehatan pribadi dan keluarga, serta pastikan hasil pemeriksaan seperti CT scan dan biopsi sudah siap.
Sebelum operasi, kamu juga bisa mengajak keluarga atau kerabat untuk menemui dokter. Mereka dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan, termasuk terkait dengan keputusan operasi.
Selama prosedur bedah, pastikan untuk mengikuti semua petunjuk yang diberikan oleh dokter. Setelah operasi, sebagai pasien, usahakan untuk tidak banyak bergerak dan cukup beristirahat, terutama tidur.
Rutin mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter dan mengikuti jadwal konsultasi dengan dokter sangat penting, selain itu, pastikan juga untuk menjaga kebersihan tubuh.
Apakah Bedah Urologi Ditanggung BPJS?
Jawabannya adalah ya. Secara umum, seluruh jenis operasi yang bersifat pengobatan akan ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Hal ini diatur dalam pedoman pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) No. 28 Tahun 2014.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa jenis tindakan bedah atau operasi yang biayanya dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan:
-Operasi jantung
-Operasi caesar
-Operasi kista
-Operasi miom
-Operasi tumor
-Operasi odontektomi
-Operasi bedah mulut
-Operasi usus buntu
-Operasi batu empedu
-Operasi mata
-Operasi bedah vaskuler
-Operasi amandel
-Operasi katarak
-Operasi hernia
-Operasi kanker
-Operasi kelenjar getah bening
-Operasi pencabutan pen
-Operasi penggantian sendi lutut
-Operasi timektomi
-Operasi urologi.
Namun, ada satu jenis bedah urologi yang tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan, yaitu operasi untuk gangguan ginjal yang disebabkan oleh konsumsi alkohol.
Seperti halnya hepatitis akibat narkoba, penyakit ginjal yang disebabkan oleh alkohol tidak termasuk dalam cakupan BPJS Kesehatan.
Hal ini karena penyakit tersebut dianggap sebagai akibat kelalaian pasien dalam menjaga kesehatan, dan pengobatannya juga memerlukan biaya yang cukup besar.
Jika ingin pengobatan ditanggung oleh BPJS, kamu perlu mengikuti prosedur yang berlaku, dimulai dari pemeriksaan di fasilitas kesehatan tingkat pertama (Faskes 1), kemudian meminta rujukan ke rumah sakit untuk tindakan pembedahan di rumah sakit rujukan.
Namun, jika menginginkan proses administratif yang lebih praktis, kamu bisa memanfaatkan asuransi kesehatan swasta.
Sebagai penutup, dengan memahami berbagai prosedur dan kondisi yang mempengaruhi biaya bedah urologi, kamu bisa lebih siap dalam merencanakan pengobatan yang diperlukan.